Kamis, 05 Februari 2009

ANALOGI PERCOBAAN MENDEL PADA KELAPA SAWIT

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Konsep genetika merupakan dasar dalam memahami mata kuliah dasar genetika dan pemuliaan tanaman. Hal ini tidak terlepas dari teori mendel yang kita kenal sebagai Bapak gedetika dunia. Mendel mengemukakan teori pewarisan terpisah (particulate inheritance) yaitu bahan genetik penentu sifat diwariskan dari kedua tetua ke turunan berupa unit- unit yang utuh yang tetap terpisah, tidak bercampur atau melebur seperti pencampuran.
Dengan adanya teori inilah ilmu genetika terus berkembang dalam mengupayakan pencarian varietas baru di bidang pertanian. Berbagagi spesies tumbuhan disilangkan oleh para pemulia.Tentulah hal ini sebelumnya dapat kita ketahui akan peluang keberhasilan dalam pelakukan persilangan ini. Baik persilangan monohibrid maupun dihibridnya.
peluang dan perbandingan dari keturunan(filial) hasil persilangan yang kita lakukan dapat dianalogikan dengan kegiatan melempar koin. Dari dua sisi pada koin yang dilempar secara berulang-ulang, kita akan mengetahui peluang munculnya masing-masing sisi koin. Hal ini juga dapat dianalogikan dengan dua koin yang digunakan dilempar sekaligus untuk mengetahui peluangnya seperti melakukan persilangan dihibrid.
1.2 Tujuan
Adapunbeberapa tujuan dari percobaan ini ialah:
1. Mengetahui analogi peluang kejadian pada persilangan monohibrid dengan pelemparan sebuah koin
2. Mengetahui analogi peluang kejadian pada persilangan dihibrid dengan pelemparan dua buah koin
3. Dapat mengetahui perbandingan turunan yang diperoleh dalam proses persilangan,baik monohibrit maupun dihibridnya yang dianalogikan dengan peluang munculnya sisi koin pada pelemparannya.
4. Dapat melakukan perhitungan penentuan peluang kejadian.

II. Hasil dan pembahasan
Dari hasil pelemparan koin masing-masing sebanyak 200 kali lemparan satu koin (monohidrid) dan 200 kali pula untuk pelemparan 2 koin (dihibrid) didapatkan data sebagai berikut:
2.1 Percobaan 1(Analogi persilangan monohybrid)
sisi A
sisi a


Pelemparan koin dilakukan sebanyak 200 kali menggunakan 1 koin
Hipotesis :
H0 = Data sesuai dengan nisbah 1:1
H1 = Data tidak sesuai dengan nisbah 1:1
Ulangan
Kelas
O(observasi)
E(harapan)
(O-E)
hitung ulangan 1 = 0,18
hitung ulangan 2 = 0,02
hitung rata-rata = 0,10
Karena hitung rata-rata (kedua ulangan) tersebut lebih kecil dari tabel maka, diterima bahwa sebaran pengamatan tidak berbeda nyata dengan sebaran harapan.Hal ini dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan perhitungan secara statistika dapat dikatakan bahwa peluang munculnya kedua turunan yang dianaligikan munculnya kedua sisi koin (sisi A dan sisi a) ialah sama besarnya.
2.2 Percobaan 2 (Analogi Persilangan Dihibrid)
sisi A
sisi a
sisi A
sisi a


koin 1 koin 2
Pelemparan koin dilakukan sebanyak 200 kali menggunakan 2 koin
Hipotesis :
H0 = Data sesuai dengan nisbah 1:2:1
H1 = Data tidak sesuai dengan nisbah 1:2:1
Ulangan
Kelas
O(observasi)
E(harapan)
(O-E)
1
AA
Aa
aa
50
106
44
50
100
50
0
6
-6
0
0,36
0,72
Total

∑=200
∑=200

∑ =1,08
2
AA
Aa
aa
60
91
49
50
100
50
10
-9
-9
2
0,81
0,81
Total

∑=200
∑=200

∑ =4,43

db =3-1= 2
tabel = 5,99
hitung ulangan 1 = 1,08
hitung ulangan 2 = 4,43
hitung rata-rata = 2,75
Karena hitung kedua ulangan (rata-rata) tersebut lebih kecil dari tabel maka, diterima bahwa sebaran pengamatan tidak berbeda nyata dengan sebaran harapan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan perhitungan secara statistika dapat dikatakan bahwa peluang munculnya ketiga turunan yang dianalogikan munculnya sisi-sisi dari 2 koin (sisi AA,sisi Aa dan sisi aa) ialah dengan perbandingan 1:2:1.


jika dikaitkan dengan pola pewarisan sifat pada persilangan kelapa sawit yakni antara dura dan fisifera maka dapat kita lihat bahwa akan menghasilkan turunan tenera. Begitupula jika kita kembali melakukan persilangan baik antara tenera,fisifera,dan dura yang semuanya saling disilangkan maka akan mendapatkan berbagai macam perbandingan turunannya.



III. Kesimpulan
dari percobana kali ini dapat kita simpulkan sesuai dengan hukum mendel bahwa bahan genetika penentu sifat diwariskan dari kedua tetua ke turunan berupa unit-unit yang utuh tetap terpisah tidak tercampur atau melebur seperti pencampuran. pada analogi persilangan monohybrid turunan yang diharapkan mewariskan sifat induknya memiliki peluang yang sama besar. Begitu juga dengan analogi persilangan dihibridnya yang menghasilkan turunan yang memiliki sifat sesuai dengan induknya dengan perbandingan 1:2:1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar